Ticker

6/recent/ticker-posts

Penambahan Lafazh "Allah" Sebelum "Ya Nabi": Sebuah Kesalahkaprahan? (Edisi Berjanjenan)

 

Pada bulan Rabi'ul Awal, atau dikenal akrab dengan istilah Bulan Maulud (Mulud=Jawa) segenap muslimin bergembira merayakan bulan kelahiran Nabi Muhammad dengan berbagai acara. Mereka yang menjadi bagian dari umat NU (Nahdlatul Ulama) pada umumnya melaksanakan acara "Berjanjenan", yaitu pembacaan kitab Al Barzanji lengkap dengan syair-syairnya sebagai pengantar membaca sholawat. Kitab ini berisi kisah nabi mulai sebelum lahir sampai beliau wafat, menjelaskan peristiwa-peristiwa luar biasa yang terjadi ketika menjelang dan saat kelahiran nabi Muhammad, menjelaskan kemuliaan akhlaq beliau sampai mendapatkan gelar "Al Amiin" dari penduduk kota Makkah pada saat itu. Intinya, kitab ini penuh dengan hikmah dan pelajaran terkait Nabi Muhammad SAW.

Namun ada Ada rasa yang mengganjal dengan kebiasaan menambahkan kata "Allah" sebelum lafazh "Ya Nabi" dalam momentum mahallul qiyam (Berdiri sebagai penghormatan terhadap Nabi). Secara keseluruhan, kalimatnya yang semula teks aslinya hanya "Ya Nabi Salam Alaika", bertambah menjadi "Allah Ya Nabi Salam Alaika". Meskipun niatnya baik (tidak sebagaimana analisa tulisan ini), penambahan ini bisa menimbulkan kebingungan bagi yang mendengarkan sembari menghayati maknanya, bahkan berpotensi merusak akidah, dan ini adalah 'kekaprahan' yang perlu dicarikan alasan pembenarannya.

Masalah yang (Mungkin) Terjadi

  1. Menyifati Allah dengan Predikat "Nabi": Secara tata bahasa, penambahan lafazh "Allah" di depan "Ya Nabi", menjadi "Allah Ya Nabi", ini seolah-olah menyatukan kedua kata tersebut dan menjadikan kata "Nabi" sebagai sifat atau predikat bagi kata "Allah". Padahal, Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa dan Maha Tunggal, tidak pernah menjadi nabi. Peran kenabian hanya diberikan kepada manusia pilihan-Nya. Menganggap Allah adalah nabi merupakan kesalahan fatal yang bertentangan dengan prinsip tauhid, yaitu mengesakan Allah.

  2. Mengubah Makna Doa Salam: Jika misalnya kata "Allah" yang diselipkan di depan itu dikira-kirakan  menjadi "Ya Allah Ya Nabi Salam Alaika" juga maknanya menjadi rancu. Doa "Ya Nabi Salam Alaika" adalah bentuk salam, penghormatan, dan pujian yang secara spesifik ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW. Kalimat ini berarti "Wahai Nabi, salam sejahtera atasmu." Doa dan salam ini hanya layak diberikan kepada makhluk-Nya, bukan kepada Allah SWT. Mengapa? Karena Allah adalah Maha Pemberi Salam, bukan Dzat yang menerima salam dari makhluk. Selain itu juga berpotensi dipahami sebagai "badal", kata pertama menjadi "badal" bagi yang kedua yang mana itu adalah kesalahan yang fatal juga.

Tawaran Solusi
Diantara alasan bagi mereka yang menambahkan kata "Allah" di depan kata "Ya Nabi" adalah untuk membuat syairnya enak dilafalkan dan didengarkan. Jika tidak ada penambahan kurang enak dirasakan. Untuk alasan ini, mungkin penambahan kata "Ahmad" (nama lain Nabi Muhammad) lebih tepat dan jelas tidak menimbulkan potensi salah pemahaman, daripada menambah dengan kata "Allah". Karena Ahmad ya nama Nabi Muhammad itu sendiri, dan Nabi Muhammad mempunyai nama lain "Ahmad" sebagaimana termaktub dalam Al-quran surat Asshaff ayat:6. Dengan demikian kita akan terbebas dari kesalahpahaman dan tetap bisa melantunkan irama sesuai yang kita mau.

Analisa ini sangat mungkin sekali keliru, karena minimnya ilmu penulis, tapi bahwa inilah yang penulis rasakan ketika mengikuti majlis shalawat pada saat mahallul qiyam. Ada rasa tidak nyaman, rasa bersalah dalam hati ketika mendengar nama "Allah" ditambahkan sebelum "ya nabi" dalam konteks mahallul qiyam ini.

Jika anda sependapat dengan penulis, mari kita akhiri menambahkan lafadz " Allah" sebelum mengucapkan "Ya Nabi", jika tidak setuju silakan berikan argumentasinya. Selama itu make sense tentu dengan senang hati akan diterima.

Mari kita perbanyak bersholawat pada Nabi kita semua, semoga beliau berkenan memberikan syafaatnya pada hari pembalasan nanti. Aamiin....


يَا نَبِيْ سَلَامٌ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلْ سَلَامٌ عَلَيْكَ

يَا حَبِيْبْ سَلَامٌ عَلَيْكَ صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْكَ